Senin, 14 Juli 2014

Az Zahra...





Berikut ini beberapa nasihat Rasulullah SAW untuk putrinda kesayangannya, Fatimah az-Zahra. Dari nasihat tersebut terungkap konsep kebahagiaan rumah tangga.

Suatu hari Rasulullah SAW menyempatkan diri berkunjung ke rumah Fatimah az-Zahra. Setiba dirumah putri kesayangannya itu, Rasulullah SAW berucap salam kemudian masuk. Ketika itu didapatinya Fatimah tengah menangis sambil menggiling syair (sejenis gandum) dengan penggilingan tangan dari batu.



Seketika itu Rasulullah SAW bertanya, ”Duhai Fatimah, apa gerangan yang membuat engkau menangis? Semoga Allah tidak menyebabkan air matamu berderai.”

Jawab Fatimah, ”Wahai Rasulullah… penggilingan dan urusan rumah tangga inilah yang menyebabkan ananda menangis.”

Lalu duduklah Rasulullah SAW disisi Fatimah. Kemudian Fatimah melanjutkan, ”Duhai Ayahanda, sudikah kiranya Ayah minta kepada Ali, suamiku, mencarikan seorang jariah (hamba perempuan) untuk membantu ananda menggiling gandum dan mengerjakan pekerjaan rumah?”.



Maka bangkitlah Rasulullah SAW mendekati penggilingan itu. Dengan tangannya, beliau mengambil sejumput gandum lalu diletakkannya dipenggilingan tangan seraya membaca Basmalah. Ajaib..!!, dengan ijin Allah penggilingan tersebut berputar sendiri.

Sementara penggilingan itu berputar, Rasulullah SAW bertasbih kepada Allah SWT dalam berbagai bahasa, sehingga habislah bulir-bulir gandum itu tergiling. ”Berhentilah berputar atas izin Allah SWT,” maka penggilingan itupun berhenti berputar. Lalu dengan izin Allah, penggilingan itu berkata-kata dalam bahasa manusia. “Ya Rasulullah SAW.., demi Allah yang telah menjadikan Tuan kebenaran sebagai Nabi dan Rasul-Nya. Kalaulah Tuan menyuruh hamba menggiling gandum dari timur hingga barat pun niscaya hamba akan gilingkan semuanya. Sesungguhnya hamba telah mendengar dalam kitab Allah SWT, ‘Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya (dari) manusia dan batu. Penjaganya para malaikat yang kasar lagi keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang dititahkan-Nya dan mereka mengerjakan apa yang dititahkan’. Maka hamba takut ya Rasulullah… kelak hamba menjadi batu dalam neraka.” Dan bersabdalah Rasulullah SAW, ”Bergembiralah, karena engkau adalah salah satu dari batu mahligai Fatimah az-Zahra didalam surga”. Maka bergembiralah penggilingan batu itu, kemudian diamlah ia.

Lalu Rasulullah SAW bersabda kepada Fatimah, ”Jika Allah SWT menghendaki, niscaya penggilingan itu berputar dengan sendirinya untukmu. Tapi Allah menghendaki dituliskan-Nya untukmu beberapa kebaikan dan dihapuskan oleh-Nya beberapa kesalahanmu, dan diangkat-Nya beberapa derajat untukmu. Wanita yang menggiling tepung untuk suami dan anak-anaknya, Allah SWT menuliskan setiap biji gandum yang digilingnya suatu kebaikan dan mengangkatnya satu derajat”.

Lalu Rasulullah meneruskan nasihatnya, “Wahai Fatimah, wanita yang berkeringat ketika menggiling gandum untuk suaminya.., Allah menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh parit. Wanita yang meminyaki dan menyisir rambut anak-anaknya serta mencuci pakaian mereka.., Allah mencatat pahala seperti orang yang memberi makan seribu orang lapar dan memberi pakaian seribu orang telanjang. Sedangkan wanita yang menghalangi hajat tetangga-tetangganya.., Allah akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautsar dihari kiamat”. 

Rasulullah SAW masih meneruskan, “Wahai Fatimah, yang lebih utama dari semua itu adalah keridaan suami terhadap istrinya. Jika suamimu tidak rida, aku tidaklah mendoakan kamu. Tidaklah engkau ketahui, rida suami adalah rida Allah SWT, dan kemarahan suami adalah kemarahan Allah SWT?”. 

“Apabila seorang wanita mengandung janin, beristighfarlah para malaikat, dan Allah mencatat tiap hari seribu kebaikan dan menghapus seribu kejahatan. Apabila ia mulai sakit hendak melahirkan.., Allah mencatat pahala seperti orang-orang yg berjihad. Apabila ia melahirkan, keluarlah ia dari dosa-dosanya seperti keadaan saat ibunya melahirkannya. Apabila ia meninggal, tiadalah ia meninggalkan dunia ini dalam keadaan berdosa sedikitpun. Kelak akan didapati kuburnya sebagai taman dari taman-taman surga, dan Allah mengaruniakan pahala seribu haji dan seribu umroh. Dan beristighfarlah seribu malaikat sampai hari kiamat “.

“Wahai Fatimah, wanita yg melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik hati dan ikhlas serta niat yang benar.., Allah SWT menghapuskan dosa-dosanya. Dan Allah SWT akan mengenakannya seperangkat pakaian hijau, dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut ditubuhnya seribu kebaikan. Wanita yang tersenyum dihadapan suaminya, Allah SWT akan memandangnya dengan pandangan rahmat”.

“Wahai Fatimah, wanita yang menghamparkan alas untuk berbaring, atau menata rumah untuk suaminya dengan baik hati.., berserulah para malaikat untuknya, ”Teruskanlah amalmu, maka Allah SWT telah mengampunimu dari dosa yang lalu dan yang akan datang.”

“Wahai Fatimah, wanita yang mengoleskan minyak pada rambut dan jenggot suaminya, serta rela memotong kumis dan menggunting kuku suaminya, Allah SWT memberinya minuman dari sungai-sungai surga. Allah SWT meringankan sakaratul mautnya, dan kuburnya akan menjadi taman-taman disurga. Allah SWT akan menyelamatkan dari api neraka, selamat dari titian sirathal mustakim”.

Subhanallah….




BIOGRAFI FATIMAH AZ ZAHRA BINTI RASULULLAH



Pemimpin wanita pada masanya ini adalah putri ke 4 dari anak anak Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, dan ibunya adalah Ummul Mukminin Khadijah binti Khuwalid. Sesungguhnya allah Subhanahu wa ta’ala menghendaki kelahiran Fathimah yang mendekati tahun ke 5 sebelum Muhammad diangkat menjadi Rasul, bertepatan dengan peristiwa besar yaitu ditunjuknya Rasulullah sebagai menengah ketika terjadi perselisiha antara suku Quraisy tentang siapa yang berhak meletakan kembali Hajar Aswad setelah Ka’abah diperbaharui. Dengan kecerdasan akalnya beliau mampu memecahkan persoalan yang hampir menjadikan peperangan diantara kabilah-kabilah yang ada di Makkah.



Kelahiran Fahimah disambut gembira oleh Rasulullahu alaihi wassalam dengan memberikan nama Fathimah dan julakannya Az-Zahra, sedangkan kunyahnya adalah Ummu Abiha (Ibu dari bapaknya).



Ia putri yang mirip dengan ayahnya, Ia tumbuh dewasa dan ketika menginjak usia 5 tahun terjadi peristiwa besar terhadap ayahnya yaitu turunnya wahyu dan tugas berat yang diemban oleh ayahnya. Dan ia juga menyaksikan kaum kafir melancarkan gangguan kepada ayahnya.sampai cobaan yang berat dengan meninggal ibunya Khadijah. Ia sangat pun sedih dengan kematian ibunya.



Pada saat kaum muslimin hijrah ke madinah, Fathima dan kakanya \ummu Kulsum tetap tinggal di Makkah sampai Nabi mengutus orang untuk menjemputnya.Setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam menikah dengan Aisyah binti Abu Bakar, para sahabat berusaha meminang Fathimah. Abu Bakar dan Umar maju lebih dahulu untuk meminang tapi nabi menolak dengan lemah lembut. Lalau Ali bin Abi Thalib datang kepada Rasulullah untuk melamar, lalu ketika nabi bertanya, “Apakah engkau mempunyai sesuatu?”, Tidak ada ya Rasulullah,” jawabku. “Dimana pakaian perangmu yang hitam, yang saya berikan kepadamu,” Tanya beliau. “Masih ada padaku wahai Rasulullah,” jawabku. “Berikan itu kepadanya (Fatihmah) sebagai mahar,”.kata beliau.



Lalu ali bergegas pulang dan membawa baju besinya, lalu Nabi menyuruh menjualnya dan baju besi itu dijual kepada Utsman bin Affat seharga 470 dirham, kemudian diberikan kepada Rasulullah dan diserahkan kepada Bilal untuk membeli perlengkapan pengantin.



Kaum muslim merasa gembira atas perkawinan Fathimah dan Ali bin Abi Thalib, setelah setahun menikah lalu dikaruniai anak bernama Al-Hasan dan saat Hasan genap berusia 1 tahun lahirlah Husein pada bulan Sya’ban tahun ke 4 H. pada tahun kelima H ia melahirkan anak perempuan bernama Zainab dan yang terakhir benama Ummu Kultsum.



Rasullah sangat menyayangi Fathimah, setelah Rasulullah bepergian ia lebih dulu menemui Fathimah sebelum menemui istri istrinya. Aisyah berkata, ”Aku tidak melihat seseorang yang perkataannya dan pembicaraannya yang menyerupai Rasulullah selain Fathimah, jika ia dating mengunjungi Rasulullah, Rasulullah berdiri lalu menciumnya dan menyambut dengan hangat, begitu juga sebaliknya yang diperbuat Fathimah bila Rasulullah dating mengunjunginya.”.



Rasulullah mengungkapkan rasa cintanya kepada putrinya takala diatas mimbar: ”Sungguh Fathima bagian dariku, Siapa yang membuatnya marah bearti membuat aku marah”. Dan dalam riwayat lain disebutkan, ”Fathimah bagian dariku, aku merasa terganggu bila ia diganggu dan aku merasa sakit jika ia disakiti.”.



Setelah Rasulullah Shallallahu alaihi wasalam menjalankan haji wada’ dan ketika ia melihat Fathima, beliau menemuinya dengan ramah sambil berkata, ”Selamat datang wahai putriku”. Lalu Beliau menyuruh duduk disamping kanannya dan membisikan sesuatu, sehingga Fathimah menangis dengan tangisan yang keras, tak kala Fathimah sedih lalu Beliau membisikan sesuatu kepadanya yang menyebabkan Fathimah tersenyum.



Takala Aisyah bertanya tentang apa yang dibisiknnya lalu Fathimah menjawab, ”Saya tak ingin membuka rahasia”. Setelah Rasulullah wafat, Aisyah bertanya lagi kepada Fathimah tentang apa yang dibisikan Rasulullah kepadanya sehingga membuat Fathimah menangis dan tersenyum. Lalu Fathimah menjawab, ”Adapun yang Beliau kepada saya pertama kali adalah beliau memberitahu bahwa sesungguhnya Jibril telah membacakan al-Qura’an dengan hapalan kepada beliau setiap tahun sekali, sekarang dia membacakannya setahun 2 kali, lalu Beliau berkata “Sungguh saya melihat ajalku telah dekat, maka bertakwalah dan bersabarlah, sebaik baiknya Salaf (pendahulu) untukmu adalah Aku.”. Maka akupun menangis yang engkau lihat saat kesedihanku. Dan saat Beliau membisikan yang kedua kali, Beliau berkata, ”Wahai Fathimah apakah engkau tidak suka menjadi penghulu wanita wanita penghuni surga dan engkau adalah orang pertama dari keluargaku yang akan menyusulku”. Kemudian saya tertawa.



Takala 6 bulan sejak wafatnya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, Fathimah jatuh sakit, namaun ia merasa gembira karena kabar gembira yang diterima dari ayahnya. Tak lama kemudian iapun beralih ke sisi Tuhannya pada malam selasa tanggal 13 Ramadhan tahun 11 H dalam usia 27 tahun.





Sumber : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar